Pages

Kamis, 05 Februari 2015

Keagamaan - Hukum Valentine Day dalam Islam dan Seruan Bagi Remaja Islam


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Salam ukhuwah fillah.
Teman-teman pasti tidak asing lagi dengan perayaan 14 Februari yaitu “Hari Kasih Sayang” atau yang biasa disebut Valentine Day. Sebenarnya, apa sih Valentine Day itu? Mengapa Valentine Day dikenal sebagai hari kasih sayang?
Sejarah Valentine Day
            Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'. Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis”.

Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala. Astagfirullah...

Hukum Valentine Day Dalam Islam
Dari sejarahnya yang telah dipaparkan di atas, Valentine day bukanlah termasuk budaya Islam. Oleh karena itu, Islam melarang umat-Nya mengikuti budaya-budaya agama lain yang akan membawa rugi bagi dirinya sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT : “Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (Q.S Al Imran : 85).

Seruan Bagi Remaja Islam
Sebagai orang Islam khususnya para remaja penegak Islam, hendaklah kita mengetahui dan mengamalkan aturan-aturan Islam sebagai ketetapan Allah SWT. Tidak mengikuti budaya agama lain yang akan merusak iman kita. Semoga Allah senantiasa memberi Ridha-Nya kepada kita semua. Aamiin.


Sumber referensi : Nasehat Online Harian


Penulis : Yuni Yusnia

0 komentar:

Posting Komentar