Pages

Rabu, 04 Maret 2015

Meneladani Kepedulian Rasulullah SAW Terhadap Lingkungan


Islam memperhatikan dan mempedulikan semua komponen lingkungan tanpa terkecuali. Islam sebagai agama rahmat seantero alam menyuguhkan sentuhan hidup terhadap lingkungan sehingga terjadi keseimbangan kosmos antara manusia, hewan, tumbuhan, dan sumber-sumber alam. Al-Quran sendiri menyifati tumbuh-tumbuhan sebagai makhluk mulia yang punya peran sama dengan manusia dalam memamerkan keindahan kreasi Allah SWT yang tidak tertandingi seperti yang dimuat Q.S. As-Syuara’ (26): 7 dan Q.S. Luqman (31): 10.
Rasulullah Saw sebagai hadiah terbesar Allah SWT terhadap makhluk bumi yang membawa rahmat universal menjadi penafsir dan pelaksana garis depan terhadap ajakan teks-teks Al-Quran di atas dalam melestarikan dan menjaga keseimbangan alam.

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk kepedulian lingkungan :

1.     Hemat dan efisien dalam menggunakan sumber daya alam
Kita sebagai manusia harus hemat dalam menggunakan sumber daya karena dengan terlalu berlebihan menggunakan sumber daya dapat merugikan komunitas makhluk bumi. Yang berlebihan menggunakan air tidak memikirkan kesinambungan hidup manusia yang senantiasa butuh air. Mungkin hari ini kota Anda dibanjiri air, tetapi siapa tahu besok Anda akan kehausan dan berteriak-teriak memita belas kasihan orang lain demi seteguk air. Mungkin di kota Anda tidak mengalami krisis air, tapi siapa tahu di belahan dunia sana tanah menjadi kering lagi mematikan. Bukan hanya tanah yang kering, tetapi sungai pun ikut kering. Ini menandakan bahwa kesadaran manusia terhadap sikap hemat dan efisien dalam menggunakan sumber daya alam telah hilang. Oleh karena itu, Rasulullah SAW memberikan keteladanan mendidik yang membimbing umat untuk hemat dan efisien dalam memberdayakan sumber daya alam.

1.     Mensosialisasikan penghijauan
Mensosialisasikan penghijauan merupakan cara untuk menyelamatkan bumi dari polusi. Semua bentuk penghijauan ini agar bumi menjadi aman karena banyaknya pohon-pohon yang tumbuh yang memberi teduh terhadap manusia dari terik sinar matahari. Kita tidak boleh menebang pohon secara sembarangan dan kita harus menanam pohon sebagai bentuk penghijauan. Gerakan menanam pohon ini dianjurkan Islam tanpa mengenal waktu dan usia. Yang menarik lagi, Rasulullah SAW mengaitkan gerakan menanam ini dengan menghijaukan hati terlebih dahulu dengan dzikir. Rasulullah SAW tidak pernah memisahkan antara materi dan makna-makna kehidupan yang berorientasi ukhrawi.

1.     Tidak melakukan pencemaran lingkungan
Sebagai manusia, kita harus menghargai lingkungan kita sebagai tanda terimakasih terhadap kebesaran Allah SWT. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti ; membuang limbah industri dengan sembarangan dan tidak mempedulikan keselamatan.

Semoga kita dapat sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan dapat menjadi hamba-Nya yang beriman. Karena kebersihan merupakan bagian dari iman. Aamiin.. :)




Sumber Referensi : dakwatuna.com 



Penulis : Yuni Yusnia

0 komentar:

Posting Komentar